Berita MGMP

Kamis, 25 Juli 2024

Mengajak MGMP, Ayo Kembali ke Literasi


KETIKA blog ini diluncurkan tahun 2017 lalu sungguh menyenangkan hati. Setidak-tidaknya para guru sebagai anggota MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) di SLTA (SMA, SMK dan MA). Blog ini diluncurkan oleh dan untuk MGMP itu sendiri. Atas inisiatif beberapa orang dan disain oleh Mas Narno, guru SMA Swasta Mahabodhi lahirlah blog gratis ini.

Lama vakum karena para anggota tidak lagi memposting karya tulisnya tiba-tiba saat ini saya terpanggil untuk mengirimkan tulisan ini. Sebagai pensiunan guru (anggota MGMP) juga saya merasa tetap menjadi bagian dari blog ini.


Bermula dari iseng-iseng buka blog-blog atau website yang pernah saya mengirimkan tulisan, muncul blog berjudul "MGMP MENULIS, Blog Wadah Kita, Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas untuk Berkarya- Sekali Berkarya Selamanya Tetap Ada," ini. Saya tertarik. Dan saya ingin para guru/ anggota dan pengurus MGMP yang masih aktif lainnya untuk menulis kembali.


Pembinaan literasi yang ditujukan kepada peserta didik kita hanya akan berhasil jika kita sebagai guru terlebih membuktikan bahwa kita adalah praktisi literasi. Tidak mudah menyuruh apalagi dikatakan mengajar dan membimbing peserta didik (siswa) jika kita sebagai guru tidak melakukannya.


Oleh karena saya mengajak kita (guru) semua untuk menulis kembali di blog MGMP ini. Boleh saja kita menulis di blog atau website lain tapi tetap bagus sebagai motivasi sesama kita untuk menulis di blog ini.


Buat kita yang sudah pernah menulis (sebagai penulis) di blog ini tinggal meneruskannya saja. Dengan membuka www.blogger.com lalu login dengan menggunakan email yang sebelumnya sudah terdaftar di sini, maka kita sudah bisa menulis kembali. Tapi jika belum pernah menulis di sini, silakan kirimkan email yang aktif dan silakan membuat profil sendiri untuk bisa menjadi penulis di sini. Ayo, sekali prktisi literasi selamanya tetap prkatisi literasi.***

Senin, 14 Februari 2022

Salam Rindu


Kemana rindu mengadu

Ketika rapat tertutup pintu

Ah apa iya pintu-pintu sudah rapat daunnya bersatu

Tidak

Tidak mungkin begitu kau

Menjauh

Karimun, 14 Februari 2022

Rabu, 30 Juni 2021

Ketika Rindu Menggedor Qolbu (Tanjungbatu, Aku Rindu)



Catatan Khairul Amri
Inilah sepenggal cerita di masa usia belasan. Yang saat masih anak-anak. Jauh dari ayah-emak dan dunsanak. Ah, ayah sebenarnya sudah tiada. Minus ayah, itulah yang masih ada dan mereka jauh dari saya.

Beberapa tahun yang lalu, itu saya berada di sini. Ya, di sini, di Tanjungbatu, Kundur. Tapi dulu. Ya, dulu sekali. Antara 1990-1993. Sudah sangat lama, kan? Tapi saya masih ingat masa-masa itu. Sudah berapa tahun, itu? Wah, lama sekali. Tidak kurang sudah 30 tahun yang silam.

Di sini. Negeri yang pernah saya singgahi. Hanya 3 tahun. Tapi, kenangan dan goresan masa itu sangat membekas di hati. Hanya sekejap itu, tapi efeknya ke hidup saya saat ini: luar biasa.

Karena 3 tahun itulah, saya jadi mengerti arti hidup sesungguhnya. Besar di rantau, ternyata punya efek magis ke relung sanubari. Hanya 3 tahun. Ya, cuma selama itu, berimbas sangat besar ke hidup saya saat ini.

Apa yang dilakukan di Tg. Batu, sehingga bisa begitu hebat dan punya pengaruh ke hidup saya sekarang? Banyak sebenarnya. Tapi, ada satu yg paling saya ingat: KEMANDIRIAN. Di sinilah saya diajarkan tentang arti sifat itu. 


Hanya satu itu saja? Ya, benar. Cuma itu saja. Karena yang lain itu bisa mengikut saja lagi. Setelah saya paham arti sebenarnya dari kemandirian itulah, akhirnya saya bersyukur, bisa seperti ini sekarang. Alhamdulillah ...

Tanjungbatu... Saya Rindu. Ingin rasanya kembali ke sana, agar banyak lagi hal-hal magis bisa saya dapatkan. Tapi, kembali menetap di sana, rasanya, hmmmm entahlah. Hanya Dia yang Maha tahu segala-galanya. Kita hanya manusia biasa, sebagai sosok yang hanya menjalankan skenario itu. 

Tanjungbatu ... saya rindu. Jika harus ke sini lagi. Semoga tanah ini, tanah dan laut, serta parit-parit di Tanjungbatu masihkah mau menerima saya lagi? Semoga saja begitu. ***

Pekanbaru, 08082020
Jelang siang @ruang tamu rumah kami 😍

Sabtu, 08 Agustus 2020

TUTORIAL PHOTOSHOP HUT RI KE 75 KELAS X SMA MAHA BODHI



Silakan

Kamis, 02 April 2020

Jika Guru Mau Berguru, Menulislah

SESUNGGUHNYA semua guru pastilah sosok yang tetap terus berguru. Guru yang baik pasti akan terus-menerus berguru. Memperbaharui ilmu dan pengetahuannya. Termasuk keterampilannya. Sekali menjadi guru selamanya guru akan terus berguru.

Senin, 05 Agustus 2019

Blog Guru Sepi Selalu

Sedih rasanya kalau teman-teman guru membiarkan blog ini sepi. Padahal begini cantiknya. Tulisan-tulisannya sudah begitu lama tidak muncul yang baru. Pada kemana ini teman-teman semua? Waduh, jika saja kita menyempatkan membuat info-info baru, tentulah akan sangat berguna untuk kita juga.

Minggu, 28 Juli 2019

Kembali lagi penyegaran K-13

Hari (Sabtu 10 maret 2018) ini ada 2 (dua) kegiatan yang sama-sama penting bagi saya sebagai seorang guru. Dua kegiatan yang merupakan pengembangan diri bagi seorang guru harus saya ikuti. Bukan meremehkan pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS B  di MAN USB Karimun yang menjadi agenda rutin pada minggu pertama, dengan  mengikuti bimbingan teknis penyegaran instruktur kurikulum 2013 yang diadakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)  dengan harapan ada ilmu yang bisa saya bagi dengan teman-teman MGMP pada pertemuan berikutnya.  

Selasa, 11 Desember 2018

Cinta Literasi, Menulis Setiap Hari

SEORANG teman, blogger Nasional, seorang guru IT di sebuah sekolah swasta terkenal di Jakarta sana, dia aktif di berbagai kegiatan yang berkaitan dengn TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) memiliki moto yang bagus untuk motivasi dalam menulis. Motonya begini, 'Menulislah Setiap Hari, Buktikan Apa yang Terjadi.' Itu moto yang berisi ajakan dan tekad untuk terus-menerus menulis. Moto yang bagus, menurut saya. Saya setuju tekad dan ajakan itu. Siapa? Dia adalah Wijaya Kesuma atau yang lebih dikenal dengan Om Jay.

Sabtu, 01 Desember 2018

Membentuk diri untuk Membentuk Orang (Monolog Guru)

AKU guru. Tapi aku bukan PNS. Hanya ada beberapa yang aku tahu. Tapi itulah yang aku beritahu. Tidak harus menunggu. Menunggu banyak? Menunggu PNS? Menunggu disuruh dan disanjung? Ah, tidak begitu. Aku adalah guru.