Berita MGMP

Rabu, 30 Juni 2021

Ketika Rindu Menggedor Qolbu (Tanjungbatu, Aku Rindu)



Catatan Khairul Amri
Inilah sepenggal cerita di masa usia belasan. Yang saat masih anak-anak. Jauh dari ayah-emak dan dunsanak. Ah, ayah sebenarnya sudah tiada. Minus ayah, itulah yang masih ada dan mereka jauh dari saya.

Beberapa tahun yang lalu, itu saya berada di sini. Ya, di sini, di Tanjungbatu, Kundur. Tapi dulu. Ya, dulu sekali. Antara 1990-1993. Sudah sangat lama, kan? Tapi saya masih ingat masa-masa itu. Sudah berapa tahun, itu? Wah, lama sekali. Tidak kurang sudah 30 tahun yang silam.

Di sini. Negeri yang pernah saya singgahi. Hanya 3 tahun. Tapi, kenangan dan goresan masa itu sangat membekas di hati. Hanya sekejap itu, tapi efeknya ke hidup saya saat ini: luar biasa.

Karena 3 tahun itulah, saya jadi mengerti arti hidup sesungguhnya. Besar di rantau, ternyata punya efek magis ke relung sanubari. Hanya 3 tahun. Ya, cuma selama itu, berimbas sangat besar ke hidup saya saat ini.

Apa yang dilakukan di Tg. Batu, sehingga bisa begitu hebat dan punya pengaruh ke hidup saya sekarang? Banyak sebenarnya. Tapi, ada satu yg paling saya ingat: KEMANDIRIAN. Di sinilah saya diajarkan tentang arti sifat itu. 


Hanya satu itu saja? Ya, benar. Cuma itu saja. Karena yang lain itu bisa mengikut saja lagi. Setelah saya paham arti sebenarnya dari kemandirian itulah, akhirnya saya bersyukur, bisa seperti ini sekarang. Alhamdulillah ...

Tanjungbatu... Saya Rindu. Ingin rasanya kembali ke sana, agar banyak lagi hal-hal magis bisa saya dapatkan. Tapi, kembali menetap di sana, rasanya, hmmmm entahlah. Hanya Dia yang Maha tahu segala-galanya. Kita hanya manusia biasa, sebagai sosok yang hanya menjalankan skenario itu. 

Tanjungbatu ... saya rindu. Jika harus ke sini lagi. Semoga tanah ini, tanah dan laut, serta parit-parit di Tanjungbatu masihkah mau menerima saya lagi? Semoga saja begitu. ***

Pekanbaru, 08082020
Jelang siang @ruang tamu rumah kami 😍