Berita MGMP

Kamis, 29 November 2018

Tingginya Minat Memiliki Buku, Sudahkah Aktif Menulis Buku?

CUKUP membanggakan, tingginya minat para guru untuk memiliki buku sendiri. Buku karya sendiri. Ya, memiliki buku yang ber-ISBN dan terbit melalui penerbit resmi. Di sampul buku itu tertera nama sendiri sebagai penulisnya. Bangga, pastinya.

Indikasi tingginya minat memiliki buku itu dapat dilihat dari ramainya para guru (ada juga yang non guru) mendaftar pada kegiatan Sagu Sabu Karimun yang direncanakan pada 23-24 Februari 2019 nanti. Seperti sudah dimaklumi, panitia Sagu Sabu Karimun sudah mengumumkan bahwa akan ada pelatihan menulis buku di Karimun dengan label Sagu Sabu Karimun.

Sekadar tahu, kegiatan Sagu Sabu adalah satu kegiatan yang diprakarsai oleh Media Guru Indonesia (MGI) yang berpusat di Surabaya. MGI merupakan wadah yang diprakarsai oleh beberapa guru (penulis) yang aktif di banyak bidang. MGI saat ini sudah menjadi sebuah nama yang sangat familiar di telinga guru khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. 

MGI terdiri dari beberapa wadah media berupa akun FB, majalah dan penerbit resmi buku-buku yang pada umumnya ditulis oleh guru. Bahkan saat ini juga hasil karya siswa. MGI memprakarsai berbagai kegiatan literasi untuk mendorong, membina dan melatih para penulis yang pada umumnya adalah guru. Kegiatan Sagu Sabu (singkatan dari Satu Guru satu Buku) adalah salah satu aktifitas MGI yang diselenggarakan hampir di semua daerah di Indonesia.

Para guru Karimun, pernah ikut kegiatan Sagu Sabu Kepri awal tahun ini di Tanjungpinang. Dari 18 orang peserta yang ikut, semua guru ini sudah memiliki --minimal file PDF-- Buku masing-masing. Para alumni Sagu Sabu Kepri inilah yang saat ini memprakarsai akan dilaksanakannya Sagu Sabu Karimun itu.

Hingga hari ini, sudah terdaftar 111 orang calon peserta. Cukup tinggi,  tentunya untuk ukuran Karimun. Tingginya minat pendaftar ini tentu saja sesuatu yang baik dan positif. Dan semua guru ini pada umumnya mempunyai harapan yang sama, ingin memiliki buku karya sendiri. Karangan sendiri dan terbit di peberbit resmi.

Persoalannya, sudahkah kita semua memiliki sikap dan pikiran yang sama, bahwa untuk memiliki buku, setiap calon penulis wajiblah memiliki kebiasaan menulis juga. Artinya, wajiblah bagi guru untuk aktif menulis, tentu saja menulis buku. Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh guru sendiri. Harapan kita, ya semoga saja semua kita benar-benar aktif menulis untuk cita-cita memiliki buku ini. Semoga!***

Tidak ada komentar:
Write komentar

Berikan Komentar Anda