Berita MGMP

Selasa, 13 November 2018

Motivasi Menulis itu Harus dari Diri Sendiri

SEBAGAI guru atau siapa saja yang ingin menjadi penulis, memang wajib belajar menulis. Praktik menulis. Jangan berkutat di teori. Yang ini sudah sama-sama diketahui oleh kita semua. Bagaimana mau menjadi penulis jika praktik menulisnya tidak hendak. Enggan saja yang ada.


Jika guru, misalnya tidak menulis akan terkendala kenaikan pangkatnya. Mengapa kaena sekarang memang disyaratkan menjadikan hasil karya tulis sebagai  kelengkapan usulan kenaikan pangkatnya. Yang ini juga sudah kita pahami. Tak ada guru yang tidak tahu aturan itu.

Persoalan klasiknya adalah sebagian besar kita, termasuk guru tentunya, tidak mau atau tidak bisa menulis. Tersebab tidak bisa menulis itulah akhirnya, saat ini begitu banyaknya para guru yang terhenti kenaikan pangkatnya pada pangkat tertentu. Akankah itu dibiarkan?

Benar, bahwa untuk keinginan menjadi penulis itu dibutuhkan motivasi. Bahwa untuk menulis itu perlu kemauan. Perlu dorongan, memang. Perlu bahan dan banyak lagi keperluan lainnya sehingga seseorang akhirnya menjadi penulis. Itulah tantangan.

Semua kebutuhan untuk menjadi penulis, sesungguhnya tetap berpusat pada diri sendiri. Terutama motivasi, jangan dicari di tempat lain. Motivasi itu ada pada diri sendiri. Jangan tanyakan di sebelah atau pada siapa saja. Sekali lagi ada pada diri sendiri.

Bahwa motivasi dapat dipengaruhi oleh sesuatu yang juga ada di luar diri sendiri, itu benar. Tapi pengaruh luar akan ada gunanya bagi seseorang jika keinginan dari dalam diri sendiri lebih dominan untuk memutuskan. Tidak ada gunanya pengaruh luar selama dari dalam diri sendiri tidak ada kemauan untuk menangkap pengaruh dari luar.  Jadi, motivasi itu ada dan harus pada diri sendiri. ***

Tidak ada komentar:
Write komentar

Berikan Komentar Anda