Berita MGMP

Kamis, 30 Maret 2017

Pembentukan Karakter Disiplin Siswa dalam Pembelajaran

Proses pembelajaran bukan hanya pada siswa berada di lingkungan sekolah atau berada pada lingkungan formal. Untuk hal itu tentu kita sepakat. Dan juga bukan hanya pada ruang kelas sehingga banyak ruang dan waktu  dapat dimanfaatkan dalam belajar.  

Salah satu cara atau strategi seorang guru agar peserta didiknya tetap belajar di rumah pada saat pulang sekolah yaitu dengan pemberian tugas. Pemberian tugas sendiri bisa dalam bentuk proyek atau tugas tidak terstruktur. Hal tersebut bagi sebahagian siswa masih diraskan menjadi beban di rumah  disamping kesibukannya bermain. Tetapi sesungguhnya tidak semua peserta didik seperti itu. Bahkan ada juga peserta didik yang merasa bahwa pekerjaan rumah atau tugas kelompok sangat dibutuhkan oleh mereka terutama bagi siswa yang berada dikelas XII.  Paling tidak bisa keluar (terlepas) dari beban rumah yang mungkin menurutnya adalah beban rumah tangga atau menambah pengetahuan mereka jika mereka diberikan tugas. 

Didalam kenyataannya pemberian tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa masih dianggap hanya sebuah seremonial bagi siswa sehingga banyak siswa yang melupakan tanggung jawab mereka. Mereka seharusnya mengerjakan tugas tersebut tanpa merasa menjadi beban. Seharusnya mereka mengerjakan tugas disekolah tidak dengan melihat pekerjaan temannya di sekolah

Hal inilah yang mendasarkan dibutuhkannya menumbuhkan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajarn. Mengapa? Karena disiplin sebenarnya bukan hanya berdisiplin dalam berlalu lintas saja. Disiplin dalam berpakaian atau disiplin dalam lingkungan rumah yang sudah ada aturan tertulis atau norma yang berlaku juga mestinya dilaksanakan. Dan disiplin dalam proses pembelajaran siswa adalah penguatan karakter atau membentuk karakter siswa itu sendiri yang dampaknya akan mereka rasakan untuk jangka panjang.

Pendekatan yang dapat ditawarkan adalah pendekatan secara psikologi, yakni tentang displin dan tanggung jawab sebagai wujud karakter yang baik bagi peserta didik. Strateginya adalah dengan mengajak siswa untuk menjadi warga pembelajar yang cinta akan pelajaran. Artinya, kepada mereka harus ditanamkan pentingnya cinta kepada pembelajaran itu sendiri.

Sebagai pendidik guru harus mampu memberikan keyakinan itu. Kepada siswa diingatkan bahwa mengerjakan pekerjaan rumah itu bukanlah tugas yang mudah namun harus disenangi agar terasa mudah. Dibutuhkan sinergi dari semua pihak.baik guru, sekolah orang tua dan siswa itu sendiri sehingga budaya karakter disiplin dan bertanggung jawab menjadi ikon pribadi siswa dan menjadi ikon sekolah secara keseluruhan.

Febrina, SSi MPd
Guru Fisika SMA Negeri 3 Karimun

Tidak ada komentar:
Write komentar

Berikan Komentar Anda