Berita MGMP

Rabu, 25 Oktober 2017

Smandaka Sekolah Adiwiyata



Proses penetapan SMA Negeri 2 Karimun (Smandaka) menajdi sekolah adiwiyata dimulai dengan diikutkannya salah seorang guru Smandaka mengikuti kegiatan Pendampingan Penyusunan Dokumen Sekolah Adiwiyata Kabupaten Karimun 2017 beberapa waktu yang lalu. Kegiatan pendampingan tersebut dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2017 di SMP Negeri 1 Karimun. Kegiatannya sendiri diadakan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karimun.
Dari kegiatan pendampingan (sosialisasi) yang diikuti perwakilan SD Negeri 01 Karimun, SD Negeri 09 Meral, SD Negeri 011 Meral, SMP Negeri 1 Meral, SMP Negeri 2 Meral Barat, MAN USB dan perwakilan Smandaka itulah ditetapkannya Smandaka menjadi Sekolah Adiwiyata setelah pihak sekolah menyepakatinya. Guru Smandaka yang ikut pada kegiatan tersebut adalah Bapak Kepala Sekolah Bapak Drs. Sugiarto MM, Ibu Eva Rina, SPd dan Ibu Widiawati,SPd. Ibu Eva Rina sendiri akhirnya ditunjuk oleh Kepala Sekolah menjadi Ketua Tim Adiwiyata Smandaka.

Pada Tanggal 06 Juni 2017 diadakan rapat sosialisasi sekolah adiwiyata di Gedung B Lantai II Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang mengikutsertakan lebih banyak guru per sekolah yang ditunjuk. Dari Smandaka ikut antara lain, saya (Siti Nurbaya AZ, SE), Eva Rina, SPd, Dra. Desharay Nazri, Efrina Parmawati, SPd, Innani Sumartini, SPd dan Darniawaty SPdI. Pada pertemuan ini dijelaskan perihal persiapan segala dokumen yang perlu untuk  mengikuti Sekolah Adiwiyata.

Selanjutnya kami yang sudah ditunjuk oleh Kepala Sekolah sebagai Tim Adiwiyata Smandaka memulai segala persiapan yang diperlukan seperti berbagai dokumen pendukung Sekolah Adiwiyata. Semua dokumen yang sudah menjadi persyaratan wajib kami persiapkan agar keberadaan Smandaka sebagai Sekolah Adiwiyata memenuhi syarat. Setiap kami berbagi tugas agar mudah menyelesaikan segala sesuatunya.

Saya bersama Ibu Efrina Parmawati, SPd dan ibu Dian Sukma, SPd mendapatkan tugas untuk menyeleksi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang harus memasukkan unsur adiwiyata ke dalamnya. Bahkan para guru wajib memasukkan unsur-unsur adiwiyata sedari Silabus sampai dengan rincian lainnya. Berbeda dengan Silabus dan RPP sebelumnya yang tidak mensyaratkan komponen lingkungan hidup ke dalamnya.

Sebagai yang diamanahkan untuk melakukan tugas tersebut kami berusaha membantu kawan-kawan dalam memasukkan unsur adiwiyata dalam pembelajaran. Hal ini kami lakukan, karena ternyata tidak semua kami benar-benar memahami bagaimana memasukkan unsur adiwiyata tersebut. Maka kami harus saling membantu dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Kami mengadakan pertemuan khusus bagi semua guru mata pelajaran untuk menjelaskan bagaimana memasukkan unsur adiwiyata ke dalam silabus dan RPP, seperti informasi yang kami terima untuk awal kami bisa memasukkan unsur adiwiyata untuk 1 KD  paling sedikit dalam 1 semester.

Sebagai contoh pada Mata Pelajaran Ekonomi, misalnya,  pada Kompetensi Dasar 'Memahami Kegiatan Ekonomi' kami dapat memasukkan unsur adiwiyata pada materi Produksi. Milsanya dengan menunggaskan siswa untuk memanfaatkanm  barang bekas menjadi barang baru. Salah satu contahnya, anak-anak diminta untuk memanfaatkan bekas pipet minuman, misalnya untuk dijadikan bunga sebagai hiasan meja guru.

Informasi yang kami terima bahwa kelengkapan persyaratan dokumen adiwiyata harus sudah tuntas selambat-lambatnya pada 28 Oktober 2017. Jika tidak ada perubahan Smandaka akan kedatangan Tim Penilai Adiwiyata pada akhir bulan Oktober 2017 ini.Tentu saja ini menjadi perhatian kami semua para guru Smandaka untuk menyelesaikannya.

Akhirnya, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Monalisa dari Badan Lingkungan Hidup yang sudah memberikan sosialisa kepada sekolah kami dan sekolah-sekolah lainnya tentang bagaimana memanfaatkan lingkungan sekolah yang merupakan ciri khas dari sekolah adiwiyata itu sendiri. Begitu juga, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Erla Dewi, Pengawas Satuan Pendidikan dan Bapak Drs. Sugiarto, MM Kepala Smandaka yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan tugas sebagai Tim Adiwiyata SMA Negeri 2 Karimun, alias Smandaka.

Tiada lain harapan dari usaha kami ini, selain keberhasilan Smandaka nanti menjadi Sekolah Adiwiyata yang baik. Suksesnya program sekolah adiwiyata, tentu akan mengantarkan Smandaka ke jenjang yang lebih tinggi lagi ke depannya. Semoga!

Tidak ada komentar:
Write komentar

Berikan Komentar Anda